



Workshop
Temu Karya Mahasiswa Arsitektur se-Indonesia.
Ecotourism adalah perjalanan wisata ke wilayah-wilayah alami dalam rangka mengkonservasi atau menyelamatkan lingkungan dan memberi penghidupan penduduk lokal. Konsep ecotourism yang diusung merupakan gabungan antara konservasi dan pariwisata dimana hasil yang diperoleh dari ecotourism ini diharapkan dapat berdampak kepada kelestarian kawasan serta mampu memperbaiki sosial ekonomi masyarakat disekitarnya.
​
Dalam kegiatan workshop melibatkan desa-desa wisata di Yogyakarta yang masih memiliki ciri khasnya sendiri atau dengan kata lain belum terkontaminasi oleh arsitektural modern. Dari tiap desa memiliki issue dan potensi masing-masing, dari problem-problem itulah peserta diharapkan mampu berperan aktif memberi respon dan solusi (problem solving) yang dapat diterapkan secara nyata di lapangan.
​
Gambaran kegiatan workshop kali ini, peserta mendapatkan materi sebagai edukasi awal peserta, lalu dilanjutkan dengan kegiatan field trip, desain, asistensi desain dan puncak kegiatan yakni eksekusi desain dengan output utama intalasi skala 1:1. Instalasi ini nantinya akan manjadi sumbangsih Mahasiswa Arsitektur se-Indonesia bagi masyarakat di desa pengabdian.
​
Kegiatan Workshop TKI-MAI XXXV Yogyakarta merupakan salah satu sarana pembelajaran dengan pendekatan praktik langsung ke masyarakat dimana workshop kali ini berkolaborasi dengan pengabdian masyarakat, workshop dilakukan saat sesi bangun desa di pengmas. Kegiatannya menekankan proses “learn by doing” dengan tujuan agar mahasiswa-mahasiswi arsitektur dapat terlibat langsung dalam proses membangun dan lebih peka terhadap isu-isu perancangan yang ada di lapangan.
​
-
Bertambahnya ilmu dan pengetahuan mahasiswa arsitektur yang kemudian diterapkan untuk berkontribusi dalam solusi perencanaan, konsep, dan produk dalam pengembangan sebuah kawasan wisata.
-
Tumbuhnya kepekaan dan pengetahuan Mahasiswa dalam memanfaatkan potensi site / pemanfaatan
material lokal. -
Membagun sikap terbuka dan sikap sosial dalam interaksi langsung dengan masyarakat sesuai konteks lintas budaya.
-
Mahasiswa arsitektur se-Indonesia mendapatkan ilmu mengenai asas-asas perancangan sesuai konteks dan kekayaan sebagai identitas dari masing-masing daerah seluruh Indonesia.
​
​
​
​


​
TKIMAI 35 Yogyakarta
LENGGAH SARENG-SARENG


